Pengaturan Multi-Instance Routinator

Apa Itu Multi-Instance?

Multi-instance mengacu pada menjalankan lebih dari satu instance (proses) Routinator secara bersamaan pada satu server atau di beberapa server berbeda. Tujuannya bisa beragam, misalnya:

  • Redundansi dan High Availability: Menjaga agar layanan tetap berjalan jika salah satu instance gagal.
  • Load Balancing: Membagi beban validasi RPKI agar lebih efisien.
  • Pengujian dan Pengembangan: Menjalankan instance terpisah untuk lingkungan produksi dan pengujian.

Manfaat Multi-Instance Routinator

  • Ketersediaan Tinggi (High Availability): Memastikan bahwa validator RPKI tersebut selalu online meskipun salah satu instance dapat mengalami masalah.
  • Isolasi Lingkungan: Memisahkan konfigurasi untuk tujuan berbeda, misalnya satu instance untuk validasi internal dan satu untuk publik.
  • Skalabilitas: Mendukung dalam beban kerja yang sangat lebih tinggi dalam menjalankan instance terdistribusi tersebut.

Cara Mengonfigurasi Multi-Instance Routinator

1. Menyiapkan Direktori Data Terpisah

Setiap instance Routinator membutuhkan direktori data (cache dan konfigurasi) yang terpisah agar tidak saling tumpang tindih.

Contoh:

bash/var/lib/routinator-instance1/
/var/lib/routinator-instance2/

2. Membuat File Konfigurasi Terpisah

Buat file konfigurasi untuk masing-masing instance, misalnya:

  • /etc/routinator/instance1.conf
  • /etc/routinator/instance2.conf

Di masing-masing file, sesuaikan pengaturan port, direktori cache, dan opsi lain agar tidak terjadi konflik.

Contoh pengaturan port berbeda:

text[rtr]
port = 3323       # Instance 1
text[rtr]
port = 3324       # Instance 2

3. Menjalankan Instance dengan Konfigurasi Spesifik

Jalankan Routinator untuk setiap instance menggunakan opsi -c atau --config untuk menunjuk ke file konfigurasi yang berbeda:

bashsudo routinator server -c /etc/routinator/instance1.conf
sudo routinator server -c /etc/routinator/instance2.conf

4. Membuat Service Systemd Terpisah (Opsional)

Untuk dapat mengelolah yang lebih baik, Anda bisa dapat membuat unit service systemd untuk masing-masing instance tersebut.

Contoh file unit systemd: /etc/systemd/system/routinator-instance1.service

text[Unit]
Description=Routinator Instance 1
After=network.target

[Service]
ExecStart=/usr/bin/routinator server -c /etc/routinator/instance1.conf
Restart=always
User=routinator
Group=routinator

[Install]
WantedBy=multi-user.target

Kemudian aktifkan dan jalankan service:

bashsudo systemctl daemon-reload
sudo systemctl enable routinator-instance1.service
sudo systemctl start routinator-instance1.service

Ulangi langkah yang sama untuk instance kedua dengan file konfigurasi dan nama service yang sesuai.

Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Port Konflik: Pastikan setiap instance menggunakan port yang unik untuk server HTTP dan RTR.
  • Sumber Daya Sistem: Jalankan hanya jumlah instance yang sesuai dengan kapasitas hardware, karena setiap instance membutuhkan memori dan CPU.
  • Sinkronisasi Konfigurasi: Jika beberapa instance digunakan untuk tujuan berbeda (misal produksi dan development), jaga agar konfigurasi dan data mereka terpisah dengan jelas.
  • Pemantauan: Pastikan Anda memiliki monitoring untuk setiap instance agar cepat mengetahui jika ada instance yang bermasalah.

Kesimpulan

Pengaturan multi-instance Routinator memungkinkan Anda untuk meningkatkan keandalan, fleksibilitas, dan skalabilitas validator RPKI Anda. Dengan menjalankan beberapa instance secara terpisah namun paralel, Anda bisa memenuhi kebutuhan jaringan yang semakin kompleks dan kritikal terhadap keandalan data validasi routing. Fastplay365